Matematika Ritel: Prinsip Dasar dan Formula

Matematika Ritel: Prinsip Dasar dan Formula
Joko Setiawan

Joko Setiawan

May 19 2023

7.6k

Berkembang dalam bidang e-commerce memerlukan berbagai pembuatan keputusan yang berdasarkan naluri, pengalaman, dan logika.

Berkembang dalam bidang e-commerce memerlukan berbagai pembuatan keputusan yang berdasarkan naluri, pengalaman, dan logika. Konsep matematika ritel seperti perbandingan-perbandingan, perubahan persentase, probabilitas, dan inequalities dapat membantu kita dalam membuat keputusan yang lebih baik dan mendapatkan peningkatan keuntungan. Hal ini **menjadikan Anda harus membuat banyak keputusan, Sebagian besar keputusan kita diambil berdasarkan

  1. Naluri : Biasanya keputusan dirasa tepat dan kita mengambilnya. Akan tetapi naluri dapat dipengaruhi dengan mood, kondisi pikiran serta kejadian-kejadian yang baru saja terjadi di sekitar kita. Tetapi secara positif dipengaruhi dengan berpikir secara logis.
  2. Pengalaman : Banyak keputusan yang kita buat dipengaruhi oleh pengalaman, baik itu pengalaman yang baik maupun yang buruk. Dua jenis pengalaman tersebut dapat menuntun kita untuk membuat keputusan yang salah yang disebabkan oleh rasa senang yang tidak rasional ataupun rasa takut.
  3. Logika : Membuat keputusan secara logis merupakan kombinasi antara ilmu dan juga seni. Karena membuat keputusan secara logis terkadang dapat menyebabkan analisis yang berlebihan yang dapat membuat keputusan yang kurang optimal.

Realitanya adalah mengambil keputusan yang tepat biasanya merupakan kombinasi dari ketiga hal diatas yang didukung dengan menggunakan matematika untuk mengukur atau memprediksi hasilnya. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk melihat kembali mengenai matematika ritel dasar untuk membantu mempelajari kembali prinsip dasar konsep matematika untuk membantu kita mengambil keputusan yang lebih baik dan menjadi unggul di bidang e-commerce.

Matematika Ritel membuat sederhana

Rasio

Rasio membantu kita untuk mengerti mengenai hubungan antara kuantitas yang berbeda. Mereka dapat digunakan untuk membandingkan sesuatu, seperti perbandingan jumlah laki-laki dengan perempuan di kelas atau jumlah apel dengan jeruk di sebuah keranjang. Dalam konteks jual-beli, rasio dapat digunakan untuk membandingkan kuantitas produk yang terjual dengan kuantitas produk yang dibeli untuk masing-masing SKU, rasio ini biasa digunakan untuk mendefinisikan sell through.

Perubahan Persentase

Memahami perubahan persentase tidak semudah kelihatannya tetapi merupakan salah satu konsep matematika yang paling sering digunakan di dalam commerce. Oleh karena itu, kami telah menuliskannya di dalam artikel yang berjudul Menghitung diskon 10%: Mudah atau Susah?

Bayangkan ada sebuah toko fashion yang sedang mengadakan flash sale diseluruh website mereka untuk BFCM. Harga asli dari sebuah kaos adalah $50, tetapi pada saat flash sale, kaos ini didiskon menjadi $40. Kami dapat menghitung perubahan persentase untuk melihat seberapa banyak harganya telah berkurang.

Pertama, kami menemukan perbedaan antara harga asli dan harga setelah diskon: $50 - $40 = $10. Setelah itu, kami mengambil perbedaan tersebut ($10) dan membaginya dengan harga aslinya ($50): $10 / $50 = 0.2. Terakhir, kami mengalikan hasil tersebut dengan 100 untuk mendapat persentasenya: 0.2 * 100 = 20%.

Jadi, perubahan persentasenya adalah 20%. Artinya pada saat flash sale, harga dari kaos tersebut telah berkurang 20%.

Pada contoh dibawah, sebuah toko Shopify menggunakan Bulk Price Editor Konigle untuk mengurangi harga dari 9 SKU kaos sebanyak 10$ kemudian menjalankan flash sale.

Probabilitas

Sekarang, mari membahas mengenai probabilitas. Probabilitas adalah sebuah cara untuk memahami tentang bagaimana sesuatu akan terjadi. Mari ambil contoh sebuah toko ritel ingin memperkirakan probabilitas dari penjualan produk tertentu pada periode waktu tertentu, katakanlah seminggu.

Toko tersebut memiliki data historis yang menunjukkan bahwa dari seluruh total pelanggan yang mengunjungi toko selama seminggu, 20 persennya membeli produk tertentu. Toko tersebut ingin memperkirakan probabilitas penjualan produk kepada pelanggan yang datang ke toko minggu depan.

Dalam kasus ini, probabilitas dari penjualan produk dapat ditentukan dengan menganalisis data historis. Jika secara rata-rata 20 dari 100 pelanggan membeli produk tersebut, probabilitas pelanggan yang melakukan pembelian dapat diperkirakan sebesar 20%.

Dengan memahami probabilitas, toko ritel dapat membuat keputusan tentang manajemen persediaan, strategi pemasaran, dan alokasi sumber daya berdasarkan informasi yang ada. Sebagai contoh, jika mereka memperkirakan probabilitas yang lebih tinggi untuk menjual produk, mereka mungkin akan menambah stok persediaan.

Inequalities

Inequalities adalah sebuah cara matematika untuk membandingkan angka atau kuantitas dan membantu kita membuat keputusan berdasarkan kriteria yang berbeda. Di dalam toko online, pada saat kami ingin menyaring atau memilih produk berdasarkan ketersediaan stok, kami menggunakan inequalities.

Sebagai contoh, katakan kami ingin menemukan semua produk yang memiliki stok lebih dari 10 item. Kami dapat menuliskan “stok > 10.” Ini artinya kami mencari produk yang ketersediaan stoknya lebih dari 10.

Jika kami ingin menemukan produk yang memiliki stok yang kurang dari atau sama dengan 5 item, kami dapat menuliskan “stok ≤ 5”. Ini artinya kami mencari produk yang ketersediaan produknya sama dengan atau kurang dari 5.

Lebih lanjut, kita mungkin ingin menjalankan promosi untuk produk yang memiliki stok lebih dari 5 dan kurang dari 50 item, inequality ini dapat dituliskan sebagai 5 < x < 50. Faktanya, sebuah toko Shopify dapat menyaring produk berdasarkan ketersediaan barang dengan cepat dan menjalankan promosi menggunakan Bulk Price Editor Konigle.

Saya harap pelajaran singkat mengenai konsep matematika ritel ini dapat membantu perkembangan dibidang e-commerce dan pertumbuhan keuntungan.

Joko Setiawan

Author

Joko Setiawan

Joko Setiawan adalah growth engineer yang membantu toko bisnis online dengan wawasan dan rekomendasi yang dapat membantu untuk menerapkan taktik Optimisasi Tingkat Konversi (Conversion Rate Optimization).