Ngân Pham, pakar digitalisasi asal Vietnam yang juga menulis buletin Digital landscape ini membagikan pengetahuannya tentang masa depan ekosistem E-Commerce di Vietnam dan peluang yang ditawarkan untuk sebuah merek (brand), penyedia solusi untuk perangkat lunak (software), dan operator infrastruktur. Ngân Pham membagikan wawasannya dalam episode Ecommerce in Vietnam di podcast Excel at Commerce.
Digitalisasi telah meningkat pesat di Vietnam dalam beberapa tahun terakhir dan tren ini semakin meningkat karena dampak pandemi. Ada juga pergeseran yang signifikan akibat kebiasaan non-tunai di Vietnam karena orang telah beradaptasi dengan metode pembayaran digital (cashless). Menurut Statista, nilai pasar e-commerce Vietnam diperkirakan mencapai US$39 miliar atau setara dengan 585 triliun rupiah pada tahun 2025, menempati peringkat kedua di Asia Tenggara.
Meskipun ekosistem e-commerce Vietnam masih dalam tahap awal, ia menawarkan banyak peluang bagi berbagai sektor utama untuk berkembang. Sektor-sektor tersebut meliputi logistik, pusat pemenuhan e-commerce di Vietnam, pembayaran digital, perdagangan sosial, streaming, infrastruktur, fintech, dan robotika. Negara ini diuntungkan oleh lokasi geografisnya yang dekat dengan Singapura dan Asia Tenggara, serta lalu lintas yang baik melalui pelabuhan dan jalur udara, bandara. Sektor logistik berkembang pesat karena perusahaan beralih ke layanan pemenuhan menjadi e-commerce dan penjualan secara online.
Vietnam juga mengikuti tren yang berkembang pesat seperti TikTok dan streaming, menciptakan peluang baru untuk e-commerce dan pemasaran. Pembayaran digital seperti Pay Vi-Va yang banyak digunakan di Vietnam, memungkinkan kelancaran transaksi di toko online. Pengembangan infrastruktur, termasuk pengenalan teknologi dan robotika di gudang, sangat penting untuk merperluas e-commerce. Pemerintah dan organisasi Vietnam telah mengambil langkah-langkah untuk mendukung perkembangan e-commerce dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan.
Potensi Vietnam sebagai pasar utama Asia Tenggara menarik merek-merek yang ingin berjualan di negara tersebut. Ini juga menghadirkan peluang bagi penyedia solusi dalam bentuk software untuk memenuhi permintaan bisnis yang terus meningkat. Operator infrastruktur, termasuk penyedia logistik pihak ketiga, dapat memasuki pasar dan memanfaatkan naiknya e-commerce ini. Selain itu, kedekatan Vietnam dengan Singapura menjadikannya pasar uji coba yang ideal bagi merek-merek besar yang ingin memperkenalkan model-model baru.
Meskipun merupakan negara yang relatif kecil, kecanggihan teknologi yang dikuasai anak muda di Vietnam dan ketersediaan Wi-Fi gratis yang meluas berkontribusi terhadap potensi e-commerce-nya. Pemerintah dan organisasi terus mengambil langkah bertahap untuk mendukung perkembangan e-commerce.
Kesimpulannya, ekosistem e-commerce Vietnam akan mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun ke depan. Dengan lanskap digitalisasi (digitalizing landscape) yang cepat, populasi anak muda, dan inisiatif pemerintah yang mendukung, Vietnam menghadirkan banyak peluang bagi para merek (brand), para penyedia solusi dalam bentuk software, dan oeprator infrastruktur. Dengan memanfaatkan pasar yang dinamis ini, bisnis dapat memanfaatkan potensi Vietnam sebagai pusat e-commerce yang berkembang pesat di Asia Tenggara.