Apple Vision Pro

Apple Vision Pro
Siti Susanti

Siti Susanti

May 13 2023

5.8k

Apple telah meluncurkan sebuah perangkat Mixed Reality yang bernama Apple Vision Pro. Terdapat 3 taktik yang dapat ditiru oleh DTC Brand saat meluncurkan sebuah produk baru.

Jika Anda belum tahu, pada acara WWDC 23 meluncurkan Apple Vision Pro, ada sebuah perangkat Mixed Reality yang digembor-gemborkan sebagai platform computing terbaru yang disebut Spatial Computing. Perangkat ini berupa headset yang Anda gunakan untuk menjadi sebuah komputer yang bisa Anda gunakan hanya dengan menggerakkan mata dan jari Anda. Jadi, hal apa yang bisa dipelajari oleh DTC Brand dari peluncuran yang dilakukan oleh Apple ini?

3 Hal yang dipelajari dari peluncuran Apple Vision Pro

Marketing yang menggunakan influencer secara bersamaan

Walaupun perangkat ini masih generasi pertama, perangkat ini mendapatkan banyak ulasan positif dari berbagai Tech Reviewers di YouTube dan di internet secara umum. Sejauh ini, banyak yang menyebutkan bahwa Apple Vision Pro merupakan bentuk pengimplementasian terbaik dari VR dan AR.

Pelajaran pertama yang dapat diambil adalah jika Anda bisa membuat banyak influencer mengulas produk Anda secara bersamaan, Produk Anda akan mulai menjadi trending dan membuat produk Anda dikenal sehingga dapat menarik minat konsumen. Hal ini juga dapat membuat influencer-influencer di sosial media yang belum mengulas produk Anda menjadi FOMO dan juga mereka akan meminta Anda untuk mengirimkan sample produk untuk mereka ulas.

Charm Pricing

Harga sebuah Apple Vision Pro adalah $3499, hanya kurang 1$ dari $3500, mengapa demikian? Ini adalah sebuah taktik penjualan secara psikologi yang disebut Charm Pricing. Apple selalu menjual produknya dengan harga yang berakhiran dengan huruf 9 atau 5, begitu pula dengan harga produk terbaru yang telah diluncurkan. Berdasarkan riset yang kami buat, terdapat fakta bahwa toko online yang menggunakan charm price mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi daripada toko online yang tidak menggunakannya. Hal ini terjadi karena charm price membuat sebuah brand lebih dikenal. Ini adalah link untuk riset yang telah kami buat secara lengkap. Download riset mengenai charm pricing.

Back in Stock Alerts

Apple Vision Pro akan mulai dikirimkan pada awal tahun 2024, dan Apple menggunakan taktik klasik Back in Stocks Alert untuk menjual lebih banyak Apple Vision Pro. Ini adalah sebuah taktik yang dapat digunakan oleh semua toko shopify dengan singkat menggunakan Konigle.

Mereka dapat membuat sebuah produk baru dengan stok yang tidak tersedia dan mengaktifkan taktik notifikasi ketersediaan stok milik Konigle untuk mulai mengumpulkan alamat email dan nomor telepon pengguna yang tertarik akan produk tersebut. Mereka juga dapat menentukan harga yang tentu saja menggunakan taktik Charm Pricing dan membuat marketing campaign yang berbentuk email dan SMS menggunakan Bulk Price Editor Tool yang terdapat di Konigle untuk menginformasikan mengenai database pelanggan terkini dari produk baru yang diluncurkan dan meningkatkan ketertarikan atas produk tersebut.

Catat juga mengenai bagaimana Apple menggunakan pop up sederhana tanpa menggunakan gambar ataupun video untuk mengumpulkan alamat email. Hal ini juga menjadi filosofi yang kami miliki di Konigle di dalam Back in Stock Alertskami.

Kesimpulan

Seperti yang telah diperagakan oleh Apple, toko online dapat mengimplementasikan beberapa taktik ini untuk meningkatkan hasil dari peluncuran produk baru

  1. Marketing yang menggunakan banyak influencer secara bersamaan
  2. Charm Pricing
  3. Back in Stock Alerts
Siti Susanti

Author

Siti Susanti

Siti Susanti adalah seorang digital marketing yang membantu meneliti dan menulis mengenai taktik yang membantu bisnis online menerapkan taktik yang dapat mengurangi Customer Acquisition Costs (CAC).